Tradisi Dan Lingkungan Sekitar Kampung Tugu
Halo, Penikmat Budaya!
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tradisi dan lingkungan sekitar Kampung Tugu, kira-kira ada tradisi apa dan keadaan lingkungannya seperti apaya? Yuk, Kita simak ulasan dibawah ini !
Tradisi yang ada di kampung tugu yang masih dilestarikan sampai saat ini ialah Tradisi Rabo-Rabo!
Apa sih Tradisi Rabo-rabo?
Tradisi Rabo-rabo merupakan tradisi di Kampung Tugu, Jakarta Utara untuk memperingati Hari Raya Natal hingga tahun baru. Prosesi ritual Tradisi Rabo-rabo diawali dengan mengunjungi gereja terdekat dan melaksanakan ibadah setelah itu berkunjung ke rumah penduduk sekitarnya momen tersebut dimanfaatkan untuk saling maaf-maafan setelah itu yang membuat Unik ialah mereka datang ke gereja dan rumah penduduk ramai-ramai dengan warga lainnya. Tidak hanya itu mereka juga menggunakan alat musik untuk mengiringi perjalanan menuju gereja dan warga satu sama lain. Musik yang dipakai ialah musik keroncong, mereka juga menari mengikuti alunan musik di sepanjang perjalanan supaya suasana semakin meriah.
Sebelum adanya pandemi COVID-19 para warga disana mengoles bedak ke muka antar warga lainnya untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan satu sama lain.
Tradisi kedua, yang masih dilestarikan hingga saat ini tidak kalah keren loh dengan Tradisi Rabo-rabo!
Yuk, simak ulasan dibawah ini.
Setelah Tradisi Rabo-rabo, di hari selanjutnya terdapat Tradisi Mande-mande. Berasal dari kata “Mandar”, kemudian berubah menjadi “mande” diucapkan “mandi”. Dalam Bahasa Portugis Kreol berarti komando, perintah, aba-aba. Diterjemahkan oleh orang-orang Tugu, perintah untuk berbuat baik, melupakan kesalahan dan permusuhan di tahun yang lama dan memiliki hati yang bersih di tahun yang baru.
Tradisi Mande-mande merupakan tradisi tahunan yang setiap tahunnya dilaksanakan oleh warga Kampung Tugu. Mande-mande suatu tradisi yang menandakan acara puncak Hari Natal. Prosesi unik dari Tradisi Mande-mande ialah para warga Kampung Tugu akan saling mencoreng wajah dengan bedak cair yaitu bedak yang dikasi air.
Mengapa mereka menggunakan bedak?
Bedak menjadi simbol membersihkan diri dari segala kesalahan untuk memasuki tahun baru, juga menjadi puncak perayaan untuk memaafkan kesalahan satu sama lain sepanjang tahun lalu. Tidak lupa juga diikuti dengan Iringan musik Keroncong Tugu akan menambahkan kemeriahan pada Tradisi Mande-mande.
Tradisi Mande-mande tahun ini tidak menggunaka coretan bedak ke muka antar warga tetapi hanya melalui iringan musik keroncong dan saling bemaaf-maafan antar satu sama lain. Dikarenakan masih terdapat pandemi COVID-19. Jadi, untuk sementara waktu tidak bersentuhan dulu antar warga.
Sedangkan, kalua ilustrasi diatas itu terjadi sebelum adanya pandemi COVID-19. Wah sangat mengasyikan yaa melihat kehangatan dan keakraban warga Kampung Tugu!
Leave a Reply